April 24, 2024

Vindemiagallery.com

Blog Media Info Terkini

Pernah Dimarahi Emak-emak saat Jadi Wali Kota Gubernur Terpilih Sumbar Profil Mahyeldi Ansharullah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik tiga gubernur dan wakil gubernur terpilih dalam Pilkada 2020 secara bersamaan di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/2/2021). Satu di antara pasangan gubernur dan wakil gubernur yang dilantik yaitu, Mahyeldi Ansharullah dan Audy Joinaldy. Keduanya merupakan gubernur dan wakil gubernur terpilih Sumatera Barat.

Kedua pasangan tersebut diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Saat memberikan keterangan pers usai dilantik, Mahyeldi mengaku akan fokus pada program 100 hari kerja. "InsyaAllah dalam waktu 100 hari sesuai dengan komitmen ketika kampanye, kami akan melakukan yang pertama sekali, mempersiapkan segera untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) Provinsi Sumatera Barat 2021 2024," katanya, Kamis, dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden.

Dilansir , Mahyeldi lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 25 Desember 1966. Ia lahir dari pasangan Mardanis St Tanameh dan Nurmi sebagai anak pertama dari tujuh bersaudara. Mengutip , sebelum terpilih menjadi Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi merupakan Wali Kota Padang terpilih periode 2019 2024.

Bersama Hendri Septa, Mahyeldi resmi ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang di Rocky Hotel Padang pada 25 Juli 2018. Kala itu, Mahyeldi dan Hendri Septa diusung PAN dan PKS. Keduanya sukses mengalahkan pasangan nomor urut satu, Emzalmi Desri Ayunda, dengan perolehan suara sebanyak 212.156 atau 62,5 persen dari keseluruan suara sah.

Saat menjabat sebagai Wali Kota Padang, Mahyeldi pernah mengalami pengalaman tak menyenangkan. Pada Agustus 2020, Mahyeldi dimarahi oleh seorang ibu ibu saat ia memperingatkan pedagang kaki lima di kawasan Pantai Padang. Hal ini terekam dalam sebuah video dan beredar luas di media sosial.

Kala itu, seorang ibu ibu berteriak dan mengaku tak takut pada Mahyeldi yang merupakan wali kota. "Walau wali kota, kami tidak takut," kata si ibu, dilansir . Menanggapi viralnya video dirinya dimarahi ibu ibu, Mahyeldi mengaku santai saja.

Ia menganggap hal sedemikian rupa sudah menjadi risiko dirinya sebagai wali kota. "Semua respons yang diberikan oleh masyarakat kita nikmati saja." "Karena itu merupakan suatu konsekuensi menjadi seorang wali kota,” kata Mahyeldi, Jumat (7/8/2020).

Ayah Mahyeldi dulu bekerja sebagai seorang tukang becak dan buruh angkat di Pasar Atas, Bukittinggi. Sejak masih kelas tiga Sekolah Dasar (SD), ia sudah bekerja membantu ayahnya untuk mendapatkan uang. Saat Mahyeldi kelas lima SD, ia dan keluarga pindah ke Kota Dumai.

Ia tetap bekerja untuk menopang ekonomi keluarga hingga masuk SMP. Mahyeldi kecil pernah berjualan ikan dan menjadi loper koran. Tamat SMP, Mahyeldi masuk ke SMA Negeri 1 Bukittinggi.

Selama SMA, ia masih bekerja dengan berjualan koran pada pagi hari dan menjual kue pada sore hari. Selain itu, ia juga pernah beternak kerbau. Dari hasil jerih payahnya bekerja, ia dapat menabung untuk biaya kuliah. Setamat SMA, ia diterima di Program Studi Pembangunan Pedesaan, Fakultas Pertanian Universitas Andalas.

1. Pimpinan Ma'had Almadhaniy, 1988 2000 2. Wakil Ketua DPRD tingkat 1 Sumbar, 2004 2008 3. Wakil Wali Kota Padang 2009 2014

4. Wali Kota Padang 2014 2019 5. Wali Kota Padang 2019 2024 Dikutip dari , Kamis (25/2/2021), berikut sejumlah penghargaan yang berhasil diraih Mahyeldi selama kurun waktu dua tahun terakhir:

Penghargaan Bronze Winner Kategori Media Sosial dari pemerintah pusat pada 2019; Penghargaan top pembina Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dari pemerintah pusat, 2019; Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan dari Presiden RI, 2019;

Anugrah Pandu Negeri "Silver" dari Indonesian Institute Public Governance (IIPG), 2019; Tokoh Nasional Peduli Lansia dari pemerintah pusat, 2019; Penghargaan sahabat ramah anak dari Kementerian sosial, 2019;

Penghargaan atas capaian response rate yang melebihi target dalam pelaksanaan sensus penduduk online dari Badan Pusat Statistik (BPS), 2020.